Monday, November 14, 2011

Kau Cantik Hari Ini


Aku menoleh mendengar suara seseorang memanggilku. Saat itu kakiku baru saja menginjak anak tangga paling atas.

“Apa?” sahutku enggan. Kulihat Rahmat tersenyum di bawah. 
“Pinjem uang, Don. Buat sarapan.”

Aku menuruni anak tangga perlahan. Temanku satu ini memang terbiasa begini. Kami sudah enam tahun berkawan baik. Dan aku hafal, pasti nanti sore uangku akan dikembalikannya. Sambil berjalan aku menoleh ke arah kiri bawah tangga. Kulihat raut wajah manis Sita sedang menghadap ke kaca mobil. Gadis berjilbab oranye itu spontan menatapku. Aku tersenyum sedangkan dia tampak melirik malu-malu. 

Setelah urusanku dengan Rahmat selesai, aku kembali menaiki tangga menuju ruanganku. Entah mengapa, tiba-tiba aku teringat pada Sita. Gadis itu sudah mencuri hatiku sejak awal kedatangannya di kantor tiga bulan yang lalu. Baru dua minggu ini aku mulai akrab dengannya. Hari ini dia terlihat sangat menawan. Tanpa sadar aku mulai bersenandung.

Kau cantik hari ini,
dan aku suka
Kau lain sekali,
dan aku suka

Ah, lagu ini. Aku membuka akun facebook dan kutuliskan lirik lagu Lobow ini di statusku. Aku berharap Sita membacanya. Aku tahu dia setiap hari online menggunakan handphone. Sebenarnya aku bukan tipe orang yang suka membagikan perasaanku pada orang lain, tapi kali ini terasa berbeda.

“Cie..ciee.. Ada yang habis ketemu cewek cakep nih?” goda Erin, temanku satu unit.
“Apa sih?” tanyaku pura-pura tidak mengerti.
“Halah.. Itu lho, statusmu, Mas Don. Ah, pake pura-pura lagi..” jawabnya sambil tertawa.

Aku tersenyum mendengar komentar teman-teman seunitku. Biarlah, hanya aku yang tahu. Uhm..sebenarnya aku juga ingin Sita tahu. Kuraih Blackberry-ku. Tumben-tumbenan aku rajin buka facebook. Alasanku cuma satu: ingin tahu reaksi Sita. Kuletakkan lagi Blackberry hitam kesayanganku ini. Kecewa rasanya saat aku baca banyak komentar yang masuk, tapi tak ada satupun komentar dari gadis manis itu.

Aku sedang serius mengerjakan laporan saat tiba-tiba Sita datang dan melewati mejaku. Nampaknya dia ada perlu dengan salah satu teman seruanganku. Aku bersenandung lagi dengan suara agak keras agar dia mendengar. Dan yang aku lihat adalah tawa kecil Sita saat kembali melewatiku. Dia menggodaku, “Wah, tumben nyanyi, Mas Doni? Lagi seneng ya?”

Waktunya pulang. Aku bergegas menuruni tangga menuju ke arah parkiran. Sayup-sayup kudengar dua suara yang sangat kukenal.
“Mas Rahmat, tuh temenmu dari tadi nyanyi lagunya Lobow mulu. Ini tadi aku habis ketemu dia.”
“Masa sih, dek? Ooo..mungkin lagunya itu buat kamu.”
Aku tersenyum. Ternyata dia membaca statusku tadi pagi. Ah Sita, semoga kau mengerti.


*A very short...short story :D
Inspired by "the one". Matur tengkyu buat sahabatku Sita yang ngijinin namanya aku catut. Hehee.. Good luck with your next love story, sist :)

2 comments:

  1. ah dirimu bikin ak terharu,ros...meleleh airmataku setelah lama ak mati rasa..:(

    ReplyDelete
  2. cinta itu indah, say. cheer up, dear. Allah will give u the best, insya Allah. aamiin..

    ReplyDelete