Semua
berawal dari hajj flight first round
ke Turki. Yah, baru pertama kali ini aku dapat flight ke sana. Tepatnya kami berangkat ke Izmir, yang baru-baru
ini kuketahui terletak di pantai barat Turki (hehehe..hasil dari gugling).
Entah
mungkin ini yang dinamakan takdir, yang seharusnya hari itu kami langsung balik
ke Madinah, ternyata ada halangan. Jadilah para crew layover setengah hari di Izmir (yaaay!!). Begitu semua
dokumen diurus oleh purser, kami turun dari pesawat menuju ke luar bandara
untuk menginap di salah satu hotel terdekat. Akhirnya kami menginjakkan kaki di
bumi Turki untuk pertama kalinya.
Karena
saat itu udah jam 11 malam dan kami harus check
out jam 7 pagi, jadinya nggak terpikir untuk menikmati suasana di luar
hotel. Kesan pertamaku: takjub. Aku liat salah satu mas resepsionis hotelnya
ganteng bangeeettt. Wajahnya khas Turki, campuran antara Arab ama Eropa.
Terpesona, baru sekali aku lihat makhluk seganteng itu di depan mata.
Hihihi...mulai ganjen dan lebay deh :p
Keesokan
paginya kami turun ke lobi hotel, siap-siap untuk check out. Eh, ternyata baru dapat kabar kalo diperpanjang sampe
jam 12 siang. Asiiiikkk...akhirnya sempat juga jalan-jalan sambil berfoto ria! Tapi sayang banget pusat kotanya jauh
dari area hotel, jadinya kami cuma bisa jalan ke toko semacam mini market di
dekat hotel untuk beli suvenir. Lumayan lah, daripada nggak sama sekali. Lagian
lumayan kok, pemandangan di sekitar hotel dan bandaranya bagus, bunga-bunga
berderet cantik di dekat pagar pembatas jalan dan terlihat perbukitan yang
nggak kalah menakjubkan.
Selepas
tengah hari, kami balik ke bandara buat ngantar calon jamaah haji ke Madinah.
Meskipun cuma sebentar, tapi Izmir udah bikin aku jatuh cinta. Turki langsung
jadi salah satu negara favoritku. Jika Allah menghendaki, aku pengen balik lagi
ke sana suatu saat nanti.
Sejak
hari itu, aku mulai suka nonton tv Turki yang siarannya ada di tv kabel
compound. Suka nonton sinetronnya sana, yg aktor dan aktrisnya wow banget :D
Mulai tertarik untuk lebih mengenal budayanya juga. Pas
udah selese tugas dan balik ke Indonesia tercinta, aku mulai iseng cari teman
dari Turki. Eh, nemu satu cewek cantik di facebook. Namanya Gamze. Dia dan
keluarganya tinggal di Jerman, tapi memang mereka asli Turki, aku lupa dari
kota mana. Si Gamze ini yg berbaik hati ngajarin aku Turkish. Seneng banget,
jadi nambah sodara juga, sodara jauuuhh :)
Yak,
dan cerita mulai bergulir sejak saat itu..
Aku
memang suka lihat wajah-wajah khas Turki, tapi nggak kepikiran untuk cari suami
yg asli sono. Someday aku yang iseng
ini kenalan ama pria warga negara Turki yang tinggal di Istanbul. Baru kenal,
eh si masnya ini dengan nyantainya tanya, “Will
you marry me, Rosa?” Gubrak!!! Emangnya nikah segampang itu, Mas? Aku tolak
dong pastinya. Lagian aku punya firasat jelek tentang masnya. Malamnya aku
mikir, aku mau lihat gimana watak asli si masnya ini. And I wasn’t wrong at all. Bener firasatku, mas ini sebenernya
nggak baik. He said something which was
made me wanna slap his face. Alhamdulillaah, Allah kasih aku insting yang
kuat.
Tapi
aku pikir nggak semua bule br*ngs*k kayak dia. Aku yakin di luar sana banyak
laki-laki yang baik.
-to be continued-
No comments:
Post a Comment