Monday, December 26, 2011

Jalan-Jalan ke Singapura


Sebenernya ini pengalamanku setahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 6-7 November 2010. Aku dan teman-teman sekantor berkesempatan jalan-jalan ke Singapura. Something I've never imagined before.

Berangkat dari kantor BNI Kediri tanggal 6 November jam setengah satu pagi dan nyampe bandara internasional Juanda Surabaya sekitar jam 3. It was early morning still, sementara pesawat kami dijadwalkan take off jam 6 pagi. Sebenernya masih ngantuk, tapi karena terlalu excited kami jadi betah melebarkan mata selama berada disana. Tepat jam 6 WIB, pesawat China Airlines yang membawa kami perlahan mulai terbang meninggalkan landasan.

Pesawat landing di Changi International Airport Singapore sekitar jam 9. Aku kagum melihat penataan bandara ini, dengan eskalator datar dan karpet-karpet merah serta taman-taman kecil yang cantik. Nggak lama kemudian rombongan kami dibagi menjadi dua grup: A dan B. Aku ikut rombongan grup A. Kedua bus segera membawa kami mengelilingi Singapura, sebuah negara kecil tetangga Indonesia dan Malaysia yang letaknya berdekatan dengan pulau Batam.


Pemberhentian pertama kami adalah Singapore Flyer, sebuah bianglala raksasa berbentuk kapsul-kapsul besar yang berputar searah jarum jam. Sayangnya kami nggak sempat masuk kedalam, hanya berfoto-foto di halaman luar (padahal aku pengen banget masuk untuk menikmati pemandangan 3 negara yaitu Singapura, Indonesia, dan Malaysia). Selanjutnya kami masuk kembali ke bus untuk berangkat menuju Merlion Park, tempat dimana terdapat patung Merlion, lambang negara Singapura berbentuk ikan berkepala singa. Sekitar satu jam kami disana menikmati pemandangan Marina Bay dan tentunya nggak melewatkan sesi berfoto bersama.

Perjalanan selanjutnya, kami menuju ke Orchard Road, sebuah kawasan elit paling terkenal di Singapura. Setelah menikmati santap siang di sebuah resto Indonesia di kawasan dekat Orchard Road, kami bebas berjalan-jalan keluar masuk pusat perbelanjaan. Saat itu sedang ada perayaan, aku lupa namanya, yang jelas jalanan disana bernuansa ungu, matching sama warna bajuku. Hehe.. Waktu dua jam rasanya kurang cukup bagi kami, tapi gimana lagi, kami harus melanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya yaitu Chinatown Complex.

Chinatown ini mengingatkanku pada Kya Kya, sebuah kawasan pecinan di daerah Kembang Jepun Surabaya. Di Chinatown Complex kita bisa berbelanja suvenir dengan harga miring, rata-rata SGD 10 per 3 biji. Mau beli keychain ato gantungan kunci? Disana banyak pilihannya. Uniknya, kantong plastik (kresek) yang diberikan pada pembeli laki-laki dan perempuan berbeda warnanya. Teman-teman laki-laki mendapat kantong plastik warna putih, sedangkan yang perempuan mendapatkan warna ungu. Aku nggak jelas juga maksudnya apa. Tapi sekali lagi, matching dengan warna baju dan celana yang saat itu kukenakan.

Last trip of the day, we enjoyed dinner in a Malay restaurant before checked-in at Value Hotel Thomson. Sebenarnya itu jam bebas, jadi kami dibebaskan pergi kemana aja kami suka. Tapi karena gerimis dan merasa capek bukan main, aku dan sebagian besar teman lebih memilih untuk tidur.


Hari kedua, 7 November 2010. Sekitar jam 7 pagi kami terlebih dahulu sarapan di hotel. Perjalanan hari kedua ini kami kembali dibagi menjadi dua grup: bus A (Universal Studios Singapore) dan bus B (shopping trip). Aku ikut rombongan di bus A yang akan menuju ke USS (Universal Studios Singapore). Setelah sarapan, kami sama-sama berangkat menuju ke tujuan masing-masing. Perjalanan menuju ke USS yang berada di Sentosa Island bikin aku deg-degan, nggak sabar untuk segera menikmati semua wahana disana. Perjalanan memakan waktu sekitar 45 menit sampai akhirnya bus yang mengantar kami tiba di area parkir Resort World Sentosa. Bersama-sama kami naik eskalator menuju USS. Wow! I finally visited this place! ^_^ Poto-poto dulu, as usual, di depan globe USS. Eh, ternyata di situ juga ada Hard Rock Cafe shop yang jual pernak-pernik asli HRC.


Kulihat di peta, USS memiliki tujuh zona dengan tema yang berbeda-beda. Begitu masuk kedalam, aku merasa berada di dunia film anak-anak, dunia fantasi yang kereeeeeenn!! Jepret sana, jepret sini, ketawa-ketiwi lihat deretan toko suvenir yang unik serta para tokoh kartun semacam Bettie Boop dan Woody Woodpecker bersliweran. It was amazing! Aku sepakat untuk jalan bersama tiga temanku, semua cewek. Jangan sampe ada yang terpisah dari rombongan. Lha iya, tempat segitu gedenya.. Tempat ini adalah zona pertama, Hollywood.

Lanjut ke zona kedua yaitu New York. Hampir mirip dengan Hollywood, disini kita juga bener-bener merasa seperti berada di Amerika Serikat. Kita bisa melihat berbagai properti seperti di film-film dan rasanya bener-bener berada disana. Tools dan shops yang ada mirip seperti aslinya. Ada juga gedung-gedung seperti yang biasa kita lihat di televisi.

Zona ketiga adalah Sci-Fi City, kota metropolis futuristik. Kayak berada di jaman robot-robot masa depan gitu. Tapi sayang, waktu itu wahana roller coaster Battlestar Galactica: HUMAN vs. CYLON masih belum dibuka untuk umum. Kami berempat cuma menikmati wahana Accelerator, semacam cangkir yang muter-muter itu, tapi dengan kecepatan tinggi.


Perjalanan kami lanjutkan menuju zona keempat, Ancient Egypt. Kesan pertamaku adalah Mesir bangeeett! Kita serasa dibawa ke jaman Mesir kuno yang ada mummi dan prasasti-prasastinya itu. Dimana-mana ada patung dewa Anubis. Kami berempat sepakat untuk masuk ke wahana Revenge of The Mummy. Awalnya kami mengira itu sejenis rumah hantu seperti yang ada di taman hiburan di Indonesia. Ternyata kami salah besar. Wahana itu adalah indoor roller coaster yang latarnya didesain seperti film The Mummy dengan big screen di depan kami dan obor-obor di kanan kiri. Kesan yang aku rasakan: gilaaa! keren abiiiissss!! Mual bukan main setelah dijungkir-balikkan di high speed roller coaster. Tau gitu aku minum obat anti mabok dulu. Hihihi.. Setelah pemanasan yang gila-gilaan, kami naik semacam jeep antik di wahana Treasure Hunter. Sebenernya ini cocok untuk ortu yang bawa anak, sedangkan kami berempat adalah para wanita dewasa yang merasa sayang untuk melewatkan tiap wahana yang ada karena sudah terlanjur bayar tiket masuk yang lumayan mahal. Hehehe..


Lanjut ke zona kelima yaitu Lost World. Disini kita bisa menikmati alam jaman prasejarah seperti di film Jurassic Park. Many dinosaurs there, I mean the replicas, completed with their roars. Kami berempat sepakat untuk mencoba wahana Jurassic Park. Sebelum masuk, kami beli jas hujan tipis transparan -kayak kantong gula- di vending machine seharga USD 2 (kalo nggak salah ingat), soalnya wahana ini berada di air. Kami berempat plus sepasang warga Singapura naik semacam sekoci kecil berbentuk bulat yang bisa dinaiki sekitar enam orang. Mengapung mengikuti arus sungai buatan, di sekeliling kami terdapat pemandangan prehistoric dengan pohon-pohon dan telur dinosaurus. Sambil bertanya-tanya dalam hati, ini kapan nyampe ke air terjunnya, tiba-tiba sekoci terhenti. Kami saling berpandangan dan...huaaaa...jatuhlah sekoci kami mengikuti aliran deras air terjun. Aku dan mbak Rizka tertawa terbahak-bahak melihat mbak Nita dan mbak Trina basah kuyup terkena air pas kami dijatuhkan tadi. Beruntung posisi jatuhku dan mbak Rizka di atas sehingga kami 'terselamatkan'. Once more, it was sooo fun! ^_^

Next, we were going to the sixth zone, Far Far Away. Ini nih negaranya Shrek. Terlihat cantiknya istana orang tua putri Viona. Serasa di negeri dongeng semacam cerita Cinderella. Kami masuk ke Shrek 4-D Adventure untuk melihat pertunjukan film animasi Shrek 4 dimensi. Masing-masing orang diberi kacamata khusus. Setelah duduk di kursi, petualangan pun dimulai. Empat jempol deh pokoknya. Kita serasa ikut berpetualang bersama Shrek, Viona dan Donkey melawan Prince Charming yang udah jadi hantu. Bisa ikut melompat-lompat waktu kereta Shrek melewati bebatuan dan akar-akar pohon besar di hutan, kena cipratan 'air ludah' Donkey pas dia bersin, ngerasain geli di kaki waktu ada laba-laba yang jatuh. Keren pol pokoknya. Setelah filmya selesai, kami menuju ke pertunjukan Donkey Live. Donkey nyanyi live bersama dua kawannya, headless man yang nabuh drum dan satu pria yang main piano. Kami kagum, gimana caranya Donkey yang kartun itu bisa ngobrol sama anak kecil yang ikut nonton bersama kami? Ckckckck...keren!

Setelah puas nonton Shrek dkk, kami kembali ke zona Lost World untuk nonton pertunjukan di WaterWorld. Pertunjukan ini berdasarkan film Waterworld. Kami berbasah-basah disana. Lha gimana, para pemain pertunjukan itu seakan nggak rela kalo penontonnya nggak ikutan basah. Mereka menyemprot penonton dengan selang besar, mengguyur pake ember, gila pokoknya, apalagi kalo ada penonton yang pakai payung...wah, nggak bakal dibiarkan kering.

Setelah baju kami agak kering, kami lanjutkan perjalanan ke zona terakhir, Madagascar. Ih, lucu-lucu deh karakter disitu. Kalo sudah pernah nonton film Madagascar, kalian pasti sudah mengenal King Julien dan para penguin. King Julien nakal banget, lempar-lempar es batu ke pengunjung. Aku dan kawan-kawan berfoto bareng para karakter lucu itu. Afterall, kami cari resto disitu. Meski mungkin kalian tahu nama dan bentuk makanan yang dijual, jangan harap rasanya sama seperti makanan Indonesia yang biasa kita makan, soalnya beneran rasanya agak aneh di lidah, mungkin karena mereka pakai bumbu yang agak beda dan nggak se'berani' orang Indonesia kalo pakai bumbu.

Waktunya balik ke hotel. Kami sempatkan belanja cindera mata sebelum keluar dari USS. Harga disitu agak mahal sih, tapi nggak apa-apa, kualitasnya juga lebih bagus kok.

Sesampainya di Value Hotel Thomson tempat kami menginap, tour guide kami meminta kami segera checked-out dan segera berangkat ke Changi. Hm...it was time to go home. Sayang cuma dua hari.. Syukur alhamdulillah, di perjalanan menuju Changi Airport hujan turun lumayan deras. Untung nggak hujan pas kami masih di USS. Saat itu sudah jam 6 sore WIB dan pesawat China Airlines kami dijadwalkan untuk lepas landas jam 9. Well...see you, Singapore! Pengen ke USS lagi suatu hari nanti. Mungkin bukan dengan teman-teman kantor atau sendirian, tapi bersama my beloved one. Aamiin.. :)

No comments:

Post a Comment