Monday, February 1, 2016

Pengalaman Walk-in Interview Orient Thai Airlines di Jakarta 2012

Kurasa aku belum pernah menuliskan pengalaman luar biasa yang satu ini. Saatnya berbagi. Tapiiii...tentu nggak panjang penjelasannya karena aku berencana menulis novel tentang ini. Okay, I'm ready to share here now ^_^

Dimulai ketika seorang teman mengirimkan SMS panjang berisi info rekrutmen Orient Thai Airlines. Syukur alhamdulillah pada saat itu aku sudah menyiapkan semua dokumen yang kira-kira diperlukan. Memang aku sudah bertekad kuat untuk menjadi pramugari. Harus lolos tahun ini. Begitulah kira-kira yang ada dalam hatiku saat itu.

Ijazah SD sampai S1, paspor, sertifikat TOEFL, pas foto ukuran 3x4 dan 4x6, serta surat referensi kerja. Semua telah siap. Pas lagi mikir duit tiket, alhamdulillah tiba-tiba dapat SMS cinta dari BNI. Uang dari koperasi pegawai BNI masuk ke rekening. Yes! Allah kasih kejutan di saat yang sangat tepat.

Aku segera mengontak seorang sahabat yang ngekost di Jakarta. Alhamdulillah, urusan tempat tinggal sudah clear. Tinggal beli tiket pesawat, dan berangkat hari itu juga. Sempat ngotot sama bapak sih, karena mepet banget waktunya. Malam ini berangkat, besok pagi interview.

Sampai di Jakarta dijemput sahabat tercinta. Dia ngajak naik bus Damri dan menunjukkan Hotel Ciputra, tempat diadakannya tes FA pertamaku (Emirates) yang gagal 3 tahun sebelumnya. Ugh...pengalaman buruk. Aku berdoa semoga kali ini semua berbeda.

Besok paginya aku bersiap-siap memakai pakaian yang dulu kupakai untuk tes Emirates. Serasa deja vu. Hehe.. Okay done. Tinggal menyaputkan bedak dan lipstik nanti saat sampai di tempat tes.

Lokasi walk in interview di Tebet. Saat itu karena nggak tahu lokasi tepatnya di mana, aku naik taxi. Sampai di sana aku turun dan mengedarkan pandangan. Sepi. How come? Aku salah baca infokah ini? Kucek lagi inboxku. Udah bener. Aku berjalan masuk dan bertemu seorang petugas di lantai dasar. Masnya mengatakan tempat interview di lantai 2.

Oh well...kejutan lagi. Tiba-tiba ada seorang perempuan yang memanggilku saat aku berjalan mencari ruangan interview. Aku lupa mengulaskan bedak dan lipstik lagi. Entah bagaimana penampilanku saat itu. Untung saja di taxi aku sempat memakai kertas penyerap minyak wajah. Mbak yang bernama Poppy itu adalah pegawai di situ. Dia memintaku untuk menumpuk dokumenku di meja dan mengisi formulir yang disediakan. Kulihat baru ada 3 orang laki-laki yang akan mengikuti tes.

Saat mbak Poppy memanggil namaku, aku maju. Dia mengukur tinggi serta berat badanku. Tidak berapa lama kemudian ada seorang petugas lagi yang mempersilakan aku dan 3 laki-laki yang telah menunggu di ruangan mbak Poppy untuk masuk ke ruangan interview. Di situ kami berempat diminta untuk saling memperkenalkan diri memakai bahasa Inggris. Senyap. Aku bingung ini orang-orang nggak ada yang mulai. Aku yang biasanya nggak banyak bicara jadi berinisiatif untuk memulai. Nggak begitu seru karena mereka nggak banyak bicara juga. Well.. Aku melirik interviewer kami yang berkebangsaan Thailand. Beliau asyik membaca CV kami. Nggak lama kemudian beliau menanyai kami satu per satu tentang pengalaman kerja kami. Beliau juga menjelaskan bahwa jika kami lolos akan dihubungi 3 hari lagi, juga tentang rules selama training.

Sudah, itu saja. Mungkin memang rezekiku karena 3 hari setelahnya aku menerima telepon bahwa aku diterima, dan batch setelahku harus menjalani berbagai macam tes.

You'll get what you wish for if you don't stop trying and remember if Allah is the owner of everything. Keep fighting and praying. Good luck :)