Sunday, August 5, 2018

Langkah Selanjutnya, Tetap Berusaha

Di hari ke dua siklus menstruasi, aku dan suami putuskan untuk ke rumah sakit. Kali ini kami pindah ke Zübeyde Hanım Hastanesi untuk promil kami selanjutnya.
 
Berangkat dari rumah jam 7.50 pagi, kami sampai di RS jam 9. Suami ambil nomor antrian dan aku diam-diam memperhatikan tulisan berjalan di loket 7. Ah, bahasa Turkiku belum bener, nih. Aku panggil suami untuk membaca tulisan tersebut. Dia pun berjalan menuju loket 7, yaitu loket untuk yabancı atau orang asing. Oh yes, kami nggak perlu antri lama. Hehe.. agak curang sih sebenarnya. Selanjutnya kami menuju ke Kadın Doğum 27 khusus untuk infertility.
 
Di situ, suami menjelaskan tentang maksud kedatangan kami dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dokter tentang riwayat kesehatanku. Dokter di ruangan 27 ini meminta kami untuk ke ruangan 26, yaitu ruangan konsultasi program bayi tabung. Ah.. bayi tabung ya? Aku memang agak kurang setuju dengan ide ini, tapi jika ini yang terbaik, bismillah, ini ikhtiar kami.
 
Kami disambut oleh dokter Oya Aldemir yang ramah. Suami kembali menjelaskan hal yang sama ke dokter Oya. Beliau memintaku untuk bersiap di ruangan untuk USG transvaginal untuk memeriksa endometrium dan ovarium. Setelahnya beliau kembali memanggil suamiku dan menjelaskan bahwa aku harus ambil darah lalu ke poli Dahiliye dan Anestezi, setelah itu kami diminta menuju ke Tüp Bebek Merkezi di gedung yang berbeda untuk pendaftaran program bayi tabung.
 
Di Tüp Bebek Merkezi, kami mendaftarkan diri. Kami diminta menunggu beberapa saat kemudian muncul dokter Oya yang memberikan beberapa instruksi untukku, salah satunya adalah histeroskopi yang dilakukan pada tanggal 2 Agustus. Seorang perawat memberikanku sebutir tablet Cytotec yang aku sendiri nggak paham kegunaannya. Yang jelas tablet ini harus dikonsumsi (di bawah lidah) sebelum dilakukan proses histeroskopi.
 
Tanggal 2 Agustus jam 8 pagi, aku dan suami kembali ke RS untuk ofis histeroskopi. Hmm.. jujur aku deg-degan karena sudah pernah merasakan HSG yang rasanya enggak banget :(
Sekitar hampir jam 10, perawat memanggil namaku. Aku masuk ke dalam ruangan dan diminta berganti bawahan. Eng ing eng.. dokternya laki-laki. Hiks.. mau gimana lagi? Sebelum proses, sang perawat menyemprot bagian bawahku. Kemudian dokter datang beserta peralatan perangnya. Beliau memasukkan kamera kecil ke dalam rahimku. Awalnya biasa saja, tidak berasa apa-apa. Tapi lama-lama terasa mules agak nyeri. Dokter memintaku untuk melihat ke layar. Beliau menunjukkan bagian dalam rahimku. Yah, tapi aku nggak konsen, habisnya terasa mules-mules nyeri itu lho..
 
Oke, histeroskopi done. Alhamdulillah, dokter bilang rahimku normal. Beliau memintaku untuk datang kembali di hari ke dua siklus menstruasi.
 
Visit ke RS kali ini ada sekitar 6 tube darahku diambil. Hehe.. Lumayan, pulang dari RS kepalaku sakit dan berasa agak mual. Oh ya, setelah histeroskopi aku keluar flek selama beberapa hari.
 
Nampaknya di siklus bulan ini kami belum akan balik ke RS dikarenakan suami lebih memilih untuk menghabiskan liburan Kurban Bayram di kampung halamannya. That's okay. Aku akan tuliskan lagi kelanjutan cerita kami setelah kembali dari RS bulan depan, insyaAllah.