Saturday, May 11, 2019

IVF 2

Bulan Maret 2019 kami mencoba IVF ke 2 di rumah sakit yang sama. Siapa tau rezeki ya.. Lagi pula masih ada jatah 2 kali yang diberikan oleh asuransi pemerintah.
 
- Hari ke 2 siklus menstruasi (Selasa, 5 Maret 2019)
Datang ke RS jam setengah 9, baru diperiksa dokter Leyla Çakır di poli 26 jam 10. Setelah kami jelaskan kalau September 2018 kami udah pernah coba bayi tabung pertama, terus dokter nanya tentang riwayat kesehatanku, lanjut USG.
Dokter Leyla minta aku ke poli dahiliye (bagian umum). Di situ dokternya nanya ini itu juga, bahkan minta kami periksa ke neurologi. Aduh, males banget. Masalahnya di RS Zübeyde Hanım nggak ada bagian neurologi, jadi kami harus ke RS Gazi dan di sana tuh antriannya luar biasa. Bisa-bisa 2 bulan lagi baru kebagian nomor. Asli, ini pengalaman yang menyebalkan.
Dari dahiliye kami ke bagian untuk tes darah. Hari ini ada 7 tup darahku yg diambil. Dari situ kami lanjut ke ruangan EKG dan lanjut ke ruang rontgen utk cek paru-paru. Okay done.
Jam 2 siang kami ke gedung A ke pusat bayi tabung. Ketemu dokter-dokter yang lain, Prof Serdar bilang kalau suntik Gonal F dan Merional dimulai hari ini. Dikasihlah resep yang harus dibeli hari itu juga (Gonal F, Merional dan Cetrotide). Gonal F yang waktu percobaan pertama dulu dosisnya 150, sekarang jadi 75. Sedangkan Merionalnya 75 juga, tapi suntiknya di pantat. Uhh...harus banget ya suntik di pantat? 😩
Kedua obat harus disuntikkan tiap jam 4 sore. Syukurlah aku masih ada stok 1 kotak Gonal F yang masih utuh dari tahun lalu. Jadinya kami cuma beli Merional 10 biji dan Cetrotide 4 biji).
 
- Hari ke 3 (Rabu, 6 Maret 2019)
Jam 4 sore ke aile hekimi (semacam klinik) untuk suntik Merional. Pulangnya (dekat, cuma 5 menit dari rumah) baru suntik sendiri Gonal F nya.
 
- Hari ke 4 (Kamis, 7 Maret 2019)
Sama seperti hari sebelumnya.
 
- Hari ke 5 (Jumat, 8 Maret 2019)
USG jam 10 di Tüp Bebek Merkezi. Endometrium 7 mm, folikel kanan ada 5, kiri ada 7, folikel paling besar 7 mm. Lucky number 7. Hehe..
Keluar dari situ, aku dan suami ke poli dahiliye untuk ngasih hasil EKG 3 hari yang lalu. Sekalian minta tanda tangan dari dokter di dahiliye, anestezi dan üroloji. Selesai semua, kami ke klinik akupunktur yang berada di RS yang sama. Aku bilang ke suami pengin memperbaiki kualitas sel telur, karena kata orang-orang efek akupunktur bagus untuk kesuburan. Bayarnya 50 TL (sekitar Rp 125.000) per pertemuan. hari itu ada 14 jarum yang ditusukkan (4 di perut, masing-masing 2 di lutut, dan masing-masing 3 di kaki). Dokter yang di situ bilang, bakal ada 2 pertemuan lagi. Semoga membawa hasil yang baik. Aamiin.
Btw, gimana rasanya akupunktur? Sakit? Enggak. Hehe.. Seperti ketusuk jarum biasa aja sih, sakit waktu awal ditusukkan aja.
Dari RS aku pergi ke Sincan ketemuan dengan seorang kawan. Dia mau ambil setrifikat kursus bahasa Turki A2. Tempatnya kebetulan dekat dengan RS Fatih. Jadilah kami ke sana sambil nunggu jamnya suntik Merional.
 
- Hari ke 6 (Sabtu, 9 Maret 2019)
Ke RS Fatih untuk suntik karena aile hekimi tutup hari Sabtu-Minggu.
 
- Hari ke 7 (Minggu, 10 Maret 2019)
Rencana belanja di Ulus batal gara-gara aku dan suami kesiangan keluar dari rumah. Jadinya kami ke Metro yang nggak terlalu jauh dari RS Fatih karena jam 4 harus suntik.
 
- Hari ke 8 (Senin, 11 Maret 2019)
Ke RS lagi untuk USG. Sayangnya suara dokter nggak terlalu terdengar, cuma yang aku tangkap sih folikel yang paling besar 10 mm di kiri. Setelahnya aku ke poli anestezi untuk minta keterangan dari dokter kalau kondisiku memenuhi syarat untuk operasi nanti. Dari situ lanjut ke bagian akupunktur. Kali ini ada tambahan 1 buah jarum di kening (antara alis kanan dan kiri).
Jam setengah 2 balik ke Tüp Bebek Merkezi. Ternyata sama Prof Serdar diminta balik untuk USG 2 hari lagi.
 
- Hari ke 9 (Selasa, 12 Maret 2019)
Suntik Merional di aile hekimi dan Gonal F di rumah.
 
- Hari ke 10 (Rabu, 13 Maret 2019)
USG jam setengah 10. Endometrium 7,3 mm. Folikel paling besar 14 mm di kiri. Hari ini mulai suntik Cetrotide di lengan bawah jam 11 siang. Jam 4 sore tetap suntik Merional dan Gonal F.
 
- Hari ke 11 (Kamis, 14 Maret 2019)
Ke RS lagi hari ini. Hasil USG, endometrium sekitar 8 mm dan folikel paling besar 16,3 mm. Obat yang dipakai sama seperti hari sebelumnya, dan dokter minta aku balik lagi besoknya.
 
- Hari ke 12 (Jumat, 15 Maret 2019)
USG jam 9 pagi. Endometrium 9,3 mm, folikel paling besar 17,4 mm. Kata dokter folikel di kanan nggak berkembang, ukurannya sekitar 8 mm semua. Sedih, tapi yah inilah jalannya. Semoga 4 sel telur yang di kiri kualitasnya bagus semua. Aamiin.
Prof Serdar bilang kalau Senin depan OPU (Ovum Pick Up). Hari ini obatnya sama seperti kemarin. Karena Merionalku habis, aku minta dituliskan resep dokter. Eh, ternyata perawat ngasih aku 1 kotak Merional gratis. Alhamdulillah nggak usah beli lagi.
 
- Hari ke 13 (Sabtu, 16 Maret 2019)
Hari ini nggak perlu ke klinik atau pun RS untuk suntik karena Gonal F dan Merionalnya sudah nggak dipakai. Jam 11 siang suntik Cetrotide sendiri di rumah. Jam 22.30 suntik Ovitrelle untuk memecahkan folikel.
 
- Hari ke 14 (Minggu, 17 Maret 2019)
Sudah nggak pakai obat apa pun. Syukurlah 😊
Mulai jam 12 malam puasa makan dan minum karena besok pagi OPU.
 
- Hari ke 15 (Senin, 18 Maret 2019)
Datang ke RS jam setengah 9, langsung ke Tüp Bebek Merkezi. Diminta untuk tes darah dan urine. Jam 9 dipanggil untuk ganti baju, dan sekitar setengah jam kemudian dipanggil masuk ke ruang operasi.
Coblos sana sini, huhuu.. kata dokter karena nggak nemu pembuluh darahnya. Terlalu tipis gitu kata mereka. Setelah berhasil nemu yang pas, nggak lama kemudian cairan biusnya mulai bekerja. Aku udah nggak sadarkan diri sampai operasi selesai dan dipindah ke ruang pemulihan. Mungkin sekitar setengah jam kemudian dokter datang untuk melepas tampon. Lho, ternyata kali ini mereka pakaikan aku tampon karena takut terjadi pendarahan. Setelah itu aku pakai Crinone vaginal jel.
Aku sempat tanya ke perawat, ada berapa telur yang diambil? Dia bilang 2. Aw...sediih. Cuma 2 ya? 😢 Padahal yang sebelumnya ada 16 telur (meskipun pada akhirnya nggak hamil juga sih..). Tapi ya sudahlah, aku berharap 2 telur itu sehat semua dan berhasil jadi embrio yang sehat pula. Aamiin.
Pulang dari RS aku minum Folbiol (asam folat). Sorenya minum Prednol si obat super pahit, dan sebelum tidur pakai Crinone.
 
- Hari ke 16 (Selasa, 19 Maret 2019)
Pagi pakai Crinone. Setelah sarapan minum Coraspin pengencer darah. Mungkin sejenis baby aspirin gitu deh obatnya.
Jam 10 pagi suami ngabari hasil telpon ke embriolog, katanya dari 2 sel telur yang berhasil jadi embrio ada 1. Ada perasaan lega sekaligus cemas. Semoga yang 1 itu adalah pejuang, berjodoh menjadi anak kami, dikasih kesehatan dan kelancaran sama Allah. Aamiin.
Gara-gara siang nggak istirahat sama sekali karena bikin serundeng daging dan bikin tahu (bener-bener bikin dari ngeblender kedelai sampe jadi tahu) plus tempe gembus, jadinya sore perutku kram.
Malam sebelum tidur suntik Enox pengencer darah dan pakai Crinone.
 
- Hari ke 17 (Rabu, 20 Maret 2019)
Habis sarapan minum Folbiol lanjut baring-baring di kasur setelah pakai Crinone. Siang menjelang sore suami nelepon, katanya tadi embriolog kasih tau kalau besok disuruh ke RS untuk transfer embrio.
 
- Hari ke 18 (Kamis, 21 Maret 2019)
Jam setengah 9 sampai di RS, diminta nunggu sampai kandung kemih penuh. Hari ini ada 3 orang lainnya yang bareng sama aku untuk transfer embrio. Mungkin sekitar jam 10 kami berempat diminta maşuk ke ruang ganti terus di USD abdominal untuk dilihat siapa yang kandung keminya sudah penuh. Aku dapat giliran pertama. Tapi karena aku kebelet pipis sangaatt, jadinya kan malah nanti bikin proses transfer nggak bagus. Makanya dokter Runa minta aku untuk ke toilet, dan giliranku berubah jadi nomor 4. Hahaha.. Sebenarnya proses transfer ini bagian paling menyiksa, ini menurutku ya.. 😊
Alhamduillah proses lancar. Embrio kami Grade 1, excellent. Legaaa banget, berasa bahagia dan optimis si kecil kami akan menempel dengan baik di rahimku.
Dari ruang operasi, aku dipindah ke ruang rawat inap di lantai 4. Disuruh tiduran 2 jam baru boleh bangun untuk ganti baju dan ke toilet. Selama 2 jam itu kira-kira aku 3 kali minta tolong perawat ambilkan pispot. Nggak tau kenapa jadi kebelet pipis terus-terusan.
Suntik Progestan di pantat mulai hari itu. Suntiknya tiap jam 11 pagi sih kata dokter. Sore setelah makan malam, minum Progestan dan suntik Enox. Hari ini terakhir minum Prednol. Menjelang tidur pakai Crinone.
 
- Hari ke 19 / 1 hari setelah ET (Jumat, 22 Maret 2019)
Masih di ruang rawat inap. Setelah sarapan minum Folbiol. Nunggu sebentar sampai dokter datang untuk nyuntik Progestan dan bilang kalau kami berempat sudah boleh keluar dari ruang rawat inap. Setelah ganti baju, kami turun ke Tüp bebek Merkezi di lantai 1.
Ternyata nunggu lama banget sampai dokter Leyla datang dan manggil kami masuk ke ruangan rapat. Dikasih tau mana saja obat yang harus dilanjutkan. Aku dikasih tambahan obat Estrofem yang berisi hormon Estradiol, katanya sih bagus untuk membantu penempelan embrio di rahim.
Pulang dari RS langsung ke apotek di Sincan untuk beli obat yang kurang. Sejak keluar dari RS emosiku labil banget, pengin marah-marah aja bawaannya.
 
- Hari ke 20 / 2 hari setelah ET (Sabtu, 23 Maret 2019)
Badan sakit semua, terutama pantat yang habis disuntik Progestan. Aku putuskan untuk pakai Crinone saja untuk pengganti Progestan karena RS yang terdekat pun tetap jauh buatku, harus naik angkot 15 menitan.
 
- Hari ke 21 / 3 hari setelah ET (Minggu, 24 Maret 2019)
Hari ini aku diantar suami suntik di RS Fatih.
 
- Hari ke 22 / 4 hari setelah ET (Senin, 25 Maret 2019)
Setelah sarapan minum Coraspin sama Estrofem. Jam setengah 11 berangkat ke aile hekimi untuk suntik Progestan. Sekitar jam 6 sore perut berasa kram seperti mau mens, padahal jadwal mens masih seminggu lagi.
 
- Hari ke 23 / 5 hari setelah ET (Selasa, 26 Maret 2019)
Setelah sarapan minum Folbiol dan Estrofem. Jam 11 ke aile hekimi. Aku lupa bilang kalau sekali suntik obatnya 2 ampul. Pas sudah disuntik, aku lihat bungkus Progestannya di kursi. Aku pikir karena sudah habis ya nggak aku ambil. Aku keluar ruangan, eh si perawatnya manggil aku, bilang kalau obatku ketinggalan. Aku buka lah obatnya, ternyata masih ada 1 ampul di situ. Huhuu...karena tadi 1 ampul yang disuntikin, jadinya aku minta tolong untuk nyuntikin 1 ampul lagi.
Dari kemaren pengin banget ayam KFC. Sore nelepon suami minta belikan. Ah keseelll.. ternyata resto KFC nya memang beneran nggak ada yang dekat dengan tempat tinggal kami. Padahal kami tinggal di Ankara lho.. memang sih Ankara pinggiran jadi nggak ada layanan pesan antar yang menjangkau 😩 Akhirnya suami beli ayam di A101 dan digoreng sendiri.
Setelah makan malam, kakiku gatal-gatal (3 harian ini gatal terus nggak tau kenapa), dan hari ini lambungku perih banget jadi berasa mual. Karena kuatir, suami nggak kasih izin untuk minum obat maag kami yang biasa. Kami agak kuatir ini efek Estrofem.
Malam nggak bisa tidur karena badan sakit semua sampai aku nangis. Suamiku yang baik mijitin aku sampai akhirnya aku bisa tidur.
 
- Hari ke 24 / 6 hari setelah ET (Rabu, 27 Maret 2019)
Pagi-pagi nyobain tespek, hasinya positif samar banget. Aku penasaran apa ini sisa hormon HCG yang ada di Ovitrelle ya? Aku baca-baca sih normalnya HCG di Ovitrelle bakal hilang dari tubuh sekitar 10-14 hari pasca suntik. Ini kan masih 11 hari setelah suntik, mungkin masih ada sedikit yang tersisa.
Mulut terasa pahit mungkin karena asam lambung yang naik. Setelah sarapan minum Coraspin, jam 11 ke aile hekimi untuk suntik Progestan. Malamnya payudara mulai terasa nyeri lagi padahal setelah OPU sudah nggak terlalu sakit.
 
- Hari ke 25 / 7 hari setelah ET (Kamis, 28 Maret 2019)
Gara-gara Googling malah jadi makin penasaran. Bangun tidur langsung pakai tespek lagi. Ternyata masih sama 2 garis yang 1 samar banget seperti kemaren. Lambung masih berasa mual dan nyeri.
 
- Hari ke 26 / 8 hari setelah ET (Jumat, 29 Maret 2019)
 Nyobain tespek lagi. Hehe.. penasaran. Hasilnya garisnya lebih jelas daripada 2 hari sebelumnya. Is it the time? Gemeteran bangunin suami untuk nunjukin tespeknya, dan reaksi suami datar-datar saja. Wkwkwk.. sepertinya dia lebih percaya sama hasil tes darah daripada tespek yang sudah berkali-kali menipu kami.
Setelah sarapan minum Coraspin. Jam setengah 11 ke aile hekimi untuk suntik. Dari kemaren perut terasa begah banget. Apa iya ini efek makan toge?

- Hari ke 27 / 9 hari setelah ET (Sabtu, 30 Maret 2019)
Minum Folbiol setelah sarapan. Kepala pusing dan cuaca lagi jelek banget. Akhirnya aku nggak pergi ke RS Fatih.

- Hari ke 28 / 10 hari setelah ET (Minggu, 31 Maret 2019)
1 hari sebelum tes darah. Makin penasaran sambi ngabisin stok tespek yang aku bawa dari Surabaya. Hehe.. Hasilnya 2 garis, lebih jelas dari tespek 2 hari yang lalu. InsyaAllah positif hamil 😊
Setelah sarapan minum Coraspin, setelahnya diantar suami sampai dapat angkot untuk ke RS Fatih. Dia nggak bisa ngantar karena ada rapat hari itu.

- Hari ke 29 / 11 hari setelah ET (Senin, 1 April 2019)
Berangkat pagi ke RS Zübeyde Hanım untuk tes darah Beta HCG. Kata perawat, hasilnya nanti jam setengah 2 siang. Aku dan suami putuskan untuk jalan-jalan cari makan di daerah sekitaran RS Gülhane yang nggak terlalu jauh dari RS Zübeyde Hanım. Setelah makan balik lagi ke RS bagian Acil Servis (UGD) untuk suntik Progestan. Kemudian kami nunggu di Blok A lantai dasar. Aku berkali-kali ngecek hasil tes di internet tapi ternyata hari itu sistemnya lagi down. Normalnya sih jam 11an hasil tes sudah bisa dilihat. Ya sudahlah, kami tunggu sampai jam setengah 1. Alhamdulillah sudah bisa. Beta HCG 282,7. MasyaAllah, alhamdulillah. Suami pun ikut terharu :')
Jam setengah 2 dipanggil ke ruang rapat. Dokter Runa bisa baca dari wajahku kalau aku sudah tau hasilnya dari internet. Hehe..
Prof Serdar bilang ini mukjizat. This is from the only one embryo 😊 Beliau bilang kalau Progestannya sudah nggak usah dipakai lagi, sedangkan obat yang lain lanjut. Pas mau keluar ruangan, Prof Serdar minta aku untuk bilang Darısı Başınıza (kata suami itu artinya semacam good luck gitu) di depan para pasien lain yang lagi nunggu. Mana banyak pula yang datang hari itu. Haha.. aku maluu.. Tapi harus bilang gitu untuk memompa semangat pasien lainnya biar optimis, semoga berhasil hamil juga seperti aku :')

- Hari ke 31 / 13 hari setelah ET
Balik ke RS lagi untuk tes beta HGC ke 2. Alhamdulillah hasilnya naik dua kali lipat jadi 656,5.
Sehat-sehat terus ya, anakku sayang 😘



Inilah.. Alhamdulillah setelah melalui 2 kali inseminasi dan 2 kali bayi tabung, akhirnya Allah mengabulkan doa kami. Percayalah, Allah akan mengabulkan doa kita semua di waktu yang terbaik menurut-Nya 😊

Ankara, 11 Mei 2019
9w5d hari ini, alhamdulillah si kecil kami sehat. Baru USG 2 hari yang lalu. Jantung janin sudah terdengar. Semoga sehat-sehat selalu, si kecil kesayangan kami 😊

No comments:

Post a Comment